PRE
PLANNING
PENYULUHAN
TENTANG HIPERTENSI
PADA
LANSIA DI RW 01 KELURAHAN PISANG
Minggu, 15 Mei 2016
A.
Latar Belakang
Hipertensi didefinisikan sebagai
peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah
diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima
menit dalam keadaan cukup istirahat atau tenang (Kemenkes RI, 2014). Hipertensi
berarti tekanan darah di dalam pembuluh-pembuluh darah sangat tinggi, dimana
keadaan ini dapat merusak organ-organ vital tubuh bahkan menyebabkan kematian
(Susilo, 2011).
Hipertensi merupakan salah satu penyakit
system kardiovaskuler yang banyak dijumpai di masyarakat. Hipertensi bukanlah
penyakit menular, namun harus senantiasa diwaspadai. Tekanan Darah tinggi atau
Hipertesi dan arteriosclerosis ( pengerasan arteri ) adalah dua kondisi pokok
yang mendasari banyak bentuk penyakit kardiovaskuler. Lebih jauh, tidak jarang
tekanan darah tinggi juga menyebabkan gangguan ginjal. Sampai saat ini,
usaha-usaha baik mencegah maupun mengobati penyakit hipertensi belum berhasil
sepenuhnya, karena adanya factor-faktor penghambat seperti kurang pengetahuan
tentang hipertensi (pengertian, tanda dan gejala, sebab akibat, komplikasi dan
juga perawatannya .
Hipertensi masih menjadi permasalahan
kesehatan dunia yang membutuhkan perhatian karena dapat menyebabkan
kematian utama di negara-negara maju maupun negara berkembang.
Jumlah penderita hipertensi terus bertambah dari tahun ketahun. Sekitar 40%
orang dewasa berusia diatas 25 tahun telah didiagnosa menderita hipertensi Saat ini terdapat 1 milyar penderita
hipertensi di seluruh dunia. Sebanyak 9,4 juta kematian setiap tahun akibat
hipertensi dan penyakit terkait. Dari jumlah tersebut, 1,5 juta di antaranya
ada di Asia Tenggara (WHO, 2013).
Di
Indonesia hipertensi masih menjadi tantangan besar. Hal ini dikarenakan hipertensi merupakan kondisi yang sering
ditemukan pada pelayanan kesehatan primer. Sekitar 1 dari 3 orang penduduk
Indonesia menderita hipertensi. Berdasarkan prevalensinya, persentase penderita
hipertensi yang berusia diatas 18 tahun yaitu 25,8%. Jumlah kasus hipertensi
yang terdiagnosis oleh tenaga kesehatan hanya sebesar 36,8% dan selebihnya
(63,2%) tidak terdiagnosis. Hasil pengukuran yang dilakukan menunjukkan
persentase penderita hipertensi mengalami peningkatan seiring dengan
pertambahan rentang usia. Pada kelompok umur 35-44 sebanyak 24,8% menderita
hipertensi, umur 45-54 sebesar 35,6%, meningkat lagi pada umur 65-74 sebesar
57,6% dan yang paling tinggi sebanyak 63,8%dari lansia berusia 75 tahun keatas
mengalami hipertensi. (Riskesdas, 2013).
Penderita hipertensi dapat menimbulkan berbagai komplikasi. 60% dari
penderita hipertensi berakhir pada stroke. Sedangkan
sisanya pada jantung, gagal ginjal, dan kebutaan. Sementara di dunia Barat,
hipertensi justru banyak menimbulkan gagal ginjal, oleh karena perlu di
galakkan pada masyarakat mengenai pengobatan dan perawatan Hipertensi.
Dari hasil kuisioner,
hipertensi adalah penyakit terbanyak diderita oleh dewasa dan lansia sebanyak 31%.
Hal ini menggambarkan ketidakefektifan
pemeliharaan kesehatan pada lansia dan
dewasa di RW 01 Kelurahan Pisang Kecamatan Pauh. Berdasarkan
uraian diatas mahasiswa merencanakan akan melaksanakan penyuluhan mengenai
hipertensi di di RW 01 Kelurahan Pisang, Kecamatan Pauh.
B.
Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah
dilakukan penyuluhan kesehatan mengenai hipertensi klien mampu mengetahui tentang
penyakit hipertensi.
2. Tujuan Khusus
Setelah
dilakukan pendidikan kesehatan tentang hipertensi, diharapkan masyarakat mampu:
a. Mengetahui
pengertian hipertensi
b. Mengetahui penyebab
hipertensi
c. Mengetahui tanda
dan gejala hipertensi
d. Mengetahui akibat
lanjut hipertensi
e. Mengetahui
penatalaksanaan hipertensi
C.
Materi (Terlampir)
D.
Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik
Penyuluhan kesehatan mengenai hipertensi
2. Sasaran
Masyarakat
RW 01 Kelurahan Pisang, Kecamatan Pauh
3. Metode
a. Ceramah
b. Tanya
jawab
c. Diskusi
4.
Media
dan alat
a. Leaflet
b. LCD
c. Laptop
5.
Waktu
dan tempat
·
Hari :
Jum’at, 13 Mei 2016
·
Jam :
20.00 WIB-Selesai
·
Tempat :
Masjid Al-Islah RW 01 Kelurahan Pisang
6.
Pengorganisasian
Penanggung
Jawab : Dwi Anggraini,
S.Kep
Moderator :
Lentra Geotira Syara, S.Kep
Pemateri :
Dwi Anggraini, S.Kep
Observer : Ratika
Yuzallia, S.Kep
Fasilitator : Naldia,S.Kep
Windari
Sabella, S.Kep
Dian Paramitha, S.Kep
Beta Awalia,S.Kep
Trisnawati Siska,S.Kep
Aulia Rahman,S.Kep
Martha Hidya, S.Kep
Reza S. Maryam,S.Kep
Febrina Muslimah, S.Kep
Welnita, S.Kep
7.
Setting Tempat
Keterangan :
: Pembimbing
:
Fasilitator
:
Pemateri
:Observer
:
Moderator
: Peserta
8. Uraian
Tugas
1.
Penanggung Jawab
·
Mengkoordinir
persiapan dan pelaksanaan penyuluhan
2. Pemateri
·
Mempresentasikan materi
·
Mengevaluasi peserta
tentang materi yang diberikan
3. Moderator
·
Pada acara pembukaan
1.
Membuka acara
2.
Memperkenalkan mahasiswa dan dosen pembimbing
3.
Menjelaskan topik dan tujuan penyuluhan
4.
Menjelaskan kontrak waktu dan bahasa
5.
Menjelaskan tata tertib penyuluhan
·
Kegiatan Inti
1.
Meminta peserta memberikan pertanyaan atas penjelasan yang tidak
dipahami.
2.
Memberikan kesempatan pada mahasiswa menjawab
pertanyaan yang diajukan
peserta.
·
Pada acara penutup
1.
Menyimpulkan dan menutup diskusi
2.
Mengucapkan salam
4. Fasilitator
·
Memotivasi peserta agar
berperan aktif
·
Membuat absensi
penyuluhan
·
Mengantisipasi suasana
yang dapat mengganggu kegiatan penyuluhan
5. Observer
·
Mengawasi proses
pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir
·
Membuat laporan
penyuluhan yang telah dilaksanakan
6. Dokumentator
·
Mendokumentasikan
kegiatan penyuluhan yang dilakukan
E.
Kegiatan Penyuluhan
No |
Kegiatan
Penyuluh
|
Kegiatan
Audiens/Sasaran
|
Waktu
|
1
2
3.
|
Pembukaan
- Moderator
memberi salam
-
Moderator memperkenalkan anggota penyuluhan
-
Moderator memperkenalkan pembimbing klinik dan pembimbing akademik
-
Moderator menjelaskan tentang topik penyuluhan
-
Menjelaskan dan membuat kontrak waktu, bahasa, tujuan dan tata tertib penyuluhan
Pelaksanaan
- Mengkaji
pengetahuan audiens mengenai
pengertian hipertensi
- Memberi
reinforcement (+)
-
Menjelaskan tentang
pengertian hipertensi
-
Mengkaji pengetahuan audiens tentang penyebab hipertensi
- Memberi
reinforcement (+)
- Menjelaskan
penyebab
- Mengkaji pengetahuan audiens tentang tanda dan
gejala hipertensi
- Memberi
reinforcement (+)
- Menjelaskan tanda dan
gejala hipertensi
- Mengkaji pengetahuan audiens tentang aki hipertensibat lanjut
- Memberi
reinforcement (+)
- Menjelaskan akibat lanjut hipertensi
- Mengkaji pengetahuan audiens tentang
penatalksanaan hipertensi
- Memberi
reinforcement (+)
- Menjelaskan tentang penatalksanaan hipertensi
Penutup
- Memberi
kesempatan audiens untuk bertanya
- Menjawab
pertanyaan
- Meminta
audiens mengulang beberapa informasi yang telah diberikan
- Memberi
reinforcement (+)
- Bersama peserta menyimpulkan materi
- Menutup
dengan salam
|
- Menjawab
salam
-
Mendengarkan dan
memperhatikan
-
Mendengarkan dan
memperhatikan
-
Mendengarkan dan memperhatikan
-
Mengemukakan pendapat
-Mengemukakan
pendapat
- Mendengarkan dan
memperhatikan
-
Mengemukakan pendapat
-
Mendengarkan dan
memperhatikan
-
Mengemukakan pendapat
- Mendengarkan
dan memperhatikan
- Mendengarkan
dan memperhatikan
- Mendengarkan
dan memperhatikan
-
Mengemukakan pendapat
-
Mendengarkan dan
memperhatikan
-
Mengemukakan pendapat
-
Mendengarkan dan
memperhatikan
-
Mengemukakan pendapat
-
Mengajukan pertanyaan
-
Mendengarkan dan memperhatikan
-
Mengemukakan pendapat
-
Mendengarkan
-
Menjawab salam
|
5 menit
20 menit
10 menit
|
F.
Evaluasi
a.
Evaluasi
struktur
1. 75
% atau lebih peserta menghadiri
acara
2. Alat dan media sesuai dengan rencana
3. Peran dan fungsi masing-masing sesuai dengan yang
direncanakan
b.
Evaluasi
proses
1. Pelaksanaan
kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan
2. Peserta
penyuluhan mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
3. Peserta
berperan aktif dalam jalannya diskusi
c.
Evaluasi
hasil
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan peserta mampu
:
a.
audiens mampu
menyebutkan pengertian hipertensi
b.
audiens mampu menyebutkan 3 dari 5 penyebab
hipertensi
c.
audiens mampu menyebutkan 3 dari 5 tanda dan gejala hipertensi
d.
audiens mampu menyebutkan 2 dari 4 akibat lanjut dari hipertensi
e.
audiens mampu menyebutkan 5 dari 7
penatalksanaan hipertensi
f.
audiens mampu menyebutkan pengertian
hipertensi
g.
audiens mampu menyebutkan
langkah-langkah senam hipertensi
Lampiran
MATERI
PENYULUHAN
A.
DEFENISI
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana
tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg. Pada populasi lansia, hipertensi
didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg.
(Smeltzer,2001)
Hipertensi adalah tekanan darah sistolik >140 mmHg
dan tekanan darah diastolik >90 mmHg, atau bila pasien memakai obat
antihipertensi. Hipertensi didefinisikan oleh Joint National Committee on Detection
(JIVC) sebagai tekanan yang lebih tinggi dari 140/90 mmHg dan diklasifikasikan
sesuai derajat keparahannya, mempunyai rentang dari tekanan darah (TD) normal
tinggi sampai hipertensi maligna.
Hipertensi adalah peningkatan abnormal pada tekanan sistolik 140
mmHg atau lebih dan tekanan diastolic 120 mmHg (Sharon, L.Rogen, 1996). Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik
lebih dari 140 mmHG dan tekanan darah diastolic lebih dari 90 mmHG (Luckman
Sorensen,1996). Hipertensi
adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah sistolik 140 mmHg
atau lebih dan tekanan darah diastolic 90 mmHg ataulebih. (Barbara Hearrison
1997)
B.
KLASIFIKASI
HIPERTENSI
Para pakar hipertensi di Indonesia sepakat untuk menggunakan klasifikasi
WHO dan JNC 7 sebagai klasifikasi hipertensi yang digunakan di Indonesia.
Klasifikasi Hipertensi menurut Joint National Committee 7
Kategori
|
Sistol (mmHg)
|
Dan/atau
|
Diastole (mmHg)
|
Normal
|
<120
|
Dan
|
<80
|
Pre hipertensi
|
120-139
|
Atau
|
80-89
|
Hipertensi tahap 1
|
140-159
|
Atau
|
90-99
|
Hipertensi tahap 2
|
≥ 160
|
Atau
|
≥ 100
|
Klasifikasi Hipertensi menurut WHO
Kategori
|
Sistol (mmHg)
|
Diastol (mmHg)
|
Optimal
|
< 120
|
< 80
|
Normal
|
< 130
|
< 85
|
Tingkat 1 (hipertensi ringan)
|
140-159
|
90-99
|
Sub grup : perbatasan
|
140-149
|
90-94
|
Tingkat 2 (hipertensi sedang)
|
160-179
|
100-109
|
Tingkat 3 (hipertensi berat)
|
≥ 180
|
≥ 110
|
Hipertensi sistol terisolasi
|
≥ 140
|
< 90
|
Sub grup : perbatasan
|
140-149
|
< 90
|
Klasifikasi Hipertensi Hasil Konsensus Perhimpunan
Hipertensi Indonesia
Kategori
|
Sistol (mmHg)
|
Dan/atau
|
Diastole (mmHg)
|
Normal
|
<120
|
Dan
|
<80
|
Pre hipertensi
|
120-139
|
Atau
|
80-89
|
Hipertensi tahap 1
|
140-159
|
Atau
|
90-99
|
Hipertensi tahap 2
|
≥ 160
|
Atau
|
≥ 100
|
Hipertensi sistol terisolasi
|
≥ 140
|
Dan
|
< 90
|
C. MANIFESTASI KLINIS
Menurut Rokhaeni ( 2001 ), manifestasi klinis beberapa
pasien yang menderita hipertensi yaitu : mengeluh sakit kepala, pusing, lemas,
kelelahan, sesak nafas, gelisah, mual muntah, epistaksis, kesadaran menurun
Manifestasi klinis pada
klien dengan hipertensi adalah :
a.
Peningkatan tekanan darah > 140/90 mmHg
b.
Sakit kepala
c.
Pusing / migraine
d.
Rasa berat ditengkuk
e.
Penyempitan pembuluh darah
f.
Sukar tidur
g.
Lemah dan lelah
h.
Nokturia
i.
Sulit bernafas saat beraktivitas
D. ETIOLOGI
Pada umumnya hipertensi tidak mempunyai penyebab yang spesifik (idiopatik).
Hipertensi terjadi sebagai respon peningkatan cardiac output atau peningkatan
tekanan perifer. Namun ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya
hipertensi:
a.
Genetik: Respon neurologi terhadap stress atau kelainan eksresi atau
transport Na.
b.
Obesitas: terkait dengan level insulin yang tinggi yang mengakibatkan
tekanan darah meningkat.
c.
Stress Lingkungan.
d.
Hilangnya Elastisitas jaringan dan arterosklerosis pada orang tua serta
pelebaran pembuluh darah.
Berdasarkan etiologinya Hipertensi dibagi menjadi 2
golongan yaitu:
1)
Hipertensi Esensial (Primer)
Meskipun hipertensi primer belum diketahui dengan pasti penyebabnya,
data-data penelitian telah menemukan beberapa faktor yang sering menyebabkan
terjadinya hipertensi. Faktor tersebut adalah sebagai berikut :
·
Faktor keturunan
Dari data statistik terbukti bahwa seseorang akan memiliki kemungkinan
lebih besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah penderita
hipertensi
·
Ciri perseorangan
Ciri perseorangan yang mempengaruhi timbulnya hipertensi
adalah:
ü Umur ( jika umur bertambah maka TD meningkat )
ü Jenis kelamin ( laki-laki lebih tinggi dari perempuan
)
ü Ras ( ras kulit hitam lebih banyak dari kulit putih )
ü Kebiasaan hidup
Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya
hipertensi adalah :
§ Konsumsi garam yang tinggi ( melebihi dari 30 gr )
§ Kegemukan atau makan berlebihan
§ Kurang olahraga
§ Stress
§ Merokok
§ Minum alcohol
§ Minum obat-obatan ( ephedrine, prednison, epineprin )
2)
Hipertensi Sekunder
Penyebab hipertensi sekunder adalah :
ü Glomerulonefritis
ü Pielonefritis
ü Nekrosis tubular akut
ü Tumor
ü Aterosklerosis
ü Trombosis
ü Aneurisma
ü Emboli kolestrol
ü DM
ü Hipertiroidisme
ü Hipotiroidisme
ü Stroke
ü Ensepalitis
ü Obat – obatan
ü Kontrasepsi oral
ü Kortikosteroid
Penyebab
hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya perubahan –
perubahan pada :
a.
Elastisitas dinding aorta menurun
b.
Katub jantung menebal dan menjadi kaku
c.
Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun sesudah berumur 20
tahun kemampuan jantung memompa darah menurun menyebabkan menurunnya kontraksi
dan volumenya.
d.
Kehilangan elastisitas pembuluh darah
Hal ini terjadi karena kurangnya efektifitas pembuluh darah perifer untuk
oksigenasi Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer.
E. KOMPLIKASI
Kondisi hipertensi yang berkepanjangan menyebabkan gangguan pembuluh darah
di seluruh organ tubuh manusia. Angka kematian yang tinggi pada penderita darah
tinggi terutama disebabkan oleh gangguan jantung.
1.
Organ jantung
Kompensasi jantung terhadap kerja yang keras akibat
hipertensi berupa penebalan otot jantung kiri. kondisi ini akan memperkecil
rongga jantung untuk memompa, sehingga jantung akan semakin membuuhkan energi
yang besar. Kondisi ini disertai dengan gangguan pembuluh darah jantung sendiri
( jantung koroner ) akan menimbulkan kekurangan oksigen dari otot jantung dan
menyebabkan nyeri. Apabila kondisi dibiarkan terus menerus akan menyebabkan
kegagalan jantung untuk memompa dan menimbulkan kematian ( gagal jantung
kongestif ).
2.
Sistem Saraf
Gangguan dari sistem saraf terjadi pada sistem retina(
mata bagian dalam ) dan sistem saraf pusat ( otak ). Di dalam retina terdapat
pembuluh – pembuluh darah yang tipis yang akan melebar saat terjadi hipertensi,
dan memungkinkan terjadi pecah pembuluh darah retina yang akan menyebabkan gangguan penglihatan.
Selain itu pecahnya pembuluh darah dapat terjadi di otak dan dapat menimbulkan
stroke.
3.
Ginjal
Hipertensi yang berkepanjangan akan menyebabkan
kerusakan pembuluh darah ginjal, sehingga fungsi ginjal sebagai pembuang
zat-zat racun bagi tubuh tidak berfungsi dengan baik, akibatnya terjadi
penumpukan zat-zat berbahaya bagi tubuh yang dapat merusak organ tubuh lain
terutama otak.
F.
PENATALAKSANAAN HIPERTENSI
Pengendalian tekanan darah pada penderita hipertensi :
1.
Diet
Diet yang
dianjurkan untuk penderita hipertensi adalah :
§
Restriksi garam secara moderat dari 10 gr/hr menjadi 6 gr/hr (tidak lebih
dari ¼ sampai ½ sendok teh/ hari)
Konsumsi
garam perhari adalah:
L Hipertensi ringan : ½ sendok teh per hari
L Hipertensi sedang : ¼ sendok teh per hari
L Hipertensi
berat : tanpa garam
§ Diet rendah kolesterol dan rendah
asam lemak jenuh
§ Penurunan berat badan
§ Menghidari minuman mengandung kafein
Tabel Makanan dan Minuman yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan untuk Penderita
Hipertensi
No.
|
Jenis makanan
|
Dianjurkan
|
Tidak dianjurkan
|
1.
|
Karbohidrat
|
Beras, kentang, singkong, terigu, hankwe, gula, makaroni, mie, bihun,
roti, biskuit, kue kering yang dimasak tanpa garam dapur atau baking powder
dan soda
|
Roti, biskuit dan kue-kue yang dimasak dengan garam dapur dan atau baking
powder dan soda
|
2.
|
Protein hewani
|
Telur maksimal 1 butir / hari,
daging sapi, ayam dan ikan maksimal 100 gram / hari ( 2 potong kecil )
|
Otak, ginjal, lidah sapi, sarden, daging ,ikan, susu dan telor yang
diolah dengan garam dapur. Contohnya : daging asap, ham, Bachan, dendeng,
abon, keju, ikan asin, ikan kaleng, kornet, ebi atau udang kering, telor asin
dan telor pindang.
|
3.
|
Protein nabati
|
Tempe, tahu,kacang tanah, kacang hijau, kacang kedele, kacang merah, dan
kacang-kacangan lain yang dimasak tanpa garam dapur, baking powder dan soda.
|
Selai kacang, keju, kacang tanah dan semua kacang-kacangan yang dimasak
dengan garam dapur dan baking soda.
|
4.
|
Lemak
|
Minyak goreng, mentega dan margarin tanpa garam
|
Margarin dan mentega biasa
|
5.
|
Sayuran
|
Semua sayuran segar dan sayuran yang diawetkan tanpa garam dapur dan
natrium benzoat ( paria, labu siam, seledri, bawang merah, bawang putih )
|
Sayur dalam kaleng, sawi asin, asinan dan acar
|
6.
|
Buah-buahan
|
Semua buah-buahan segar dan buah-buahan yang diawetkan tanpa garam dapur
dan natrium benzoat ( contohnya : alpukat, melon, semangka dll )
|
Buah dalam kaleng, asinan buah dan manisan buah.
|
7.
|
Minuman
|
Air putih 8 gelas / hari.
1 gelas = 250 ml
|
Minuman kaleng, kopi, teh, alkohol
|
8.
|
Bumbu
|
Semua bumbu yang mengandung garam dapur
|
Garam dapur ( untuk hipertensi berat ), baking powder, soda kue, vetcin ,
kecap, terasi, bumbu kaldu, saos, petis dan tauco
|
2.
Perubahan Pola hidup
a. Latihan Fisik
Latihan fisik
atau olah raga yang teratur dan terarah yang dianjurkan untuk penderita
hipertensi adalah olah raga yang mempunyai empat prinsip yaitu :
o
Macam olah raga yaitu isotonis dan dinamis seperti jalan, lari, jogging,
bersepeda, berenang dan lain-lain
o Intensitas olah raga yang baik antara 60-80 % dari
kapasitas aerobik atau 72-87 % dari denyut nadi maksimal ( 220 – umur ) yang
disebut zona latihan.
o Lamanya latihan berkisar antara 20 – 25 menit berada
dalam zona latihan
o
Frekuensi latihan sebaiknya 3 x perminggu dan paling baik 5 x perminggu
o
Jangan memulai latihan bila tekanan darah masih diatas 170/ 100 mmhg
b. Menghentikan kebiasaan minum minuman beralkohol
c. Menghentikan kebiasaan merokok
d. Istirahat
Dianjurkan untuk istirahat 6 – 8 jam sehari. Hindari untuk begadang.
e. Mengendalikan stress
Bisa dilakukan dengan teknik relaksasi ( napas dalam ) dan juga meditasi
untuk menstabilkan emosi dan pikiran. Dianjurkan untuk berpikir positif. Teknik
napas dalam dengan cara menarik napas dari hidung
secara perlahan dan menahannya selama 3 detik, kemudian keluarkan melalui mulut
secara perlahan dengan mulut membentuk huruf O. Saat pagi dan sore hari, selama
lima menit tarik nafas secara dalam dan buang secara perlahan. Hal tersebut
bisa menurunkan renin, yaitu enzim pada ginjal yang bisa meningkatkan tekanan
darah
f. Kontrol
teratur ke puskesmas/ fasilitas kesehatan
G. PENGOBATAN TRADISIONAL
1. Dua
buah timun dimakan atau diambil airnya diminum pagi dan sore.
Ada
sebuah penelitian yang baru saja dilakukan baru-baru, yang menunjukkan bahwa
makanan tinggi kalium, magnesium dan serat dapat mengurangi tekanan darah.
Dengan dikombinasikan dengan diet yang sehat, makanan tersebut akan mampu
menurunkan tekanan darah sistolik sebesar 5 poin, serta tekanan darah diastolik
sebesar 3,5 poin. Mentimun tidak hanya mengandung tinggi tiga nutrisi yang
disebutkan diatas, ia juga merupakan sumber Vitamin A dan K, folat, asam
caffeic, dan silika. Selain itu juga mengandung vitamin C, yaitu antioksidan
kuat yang juga dapat membantu untuk menurunkan tekanan darah.
a. Rendah sodium
Salah
satu alasan lain penggunaan mentimun untuk hipertensi adalah karena ia hanya
sedikit mengandung sodium. Asupan sodium berlebihan dapat menyebabkan tekanan
darah tinggi, serta menyulitkan untuk diturunkan kembali. Dengan demikian,
membantu menurunkan tekanan darah tinggi dengan mentimun adalah pilihan yang
tepat.
b. Mengandung kalium
Kalium
merupakan mineral yang sangat penting untuk mengontrol tekanan darah. Mentimun
adalah sumber terbaik kalium, yaitu menyediakan sekitar 442 mg kalium. Asupan
kalium yang direkomendasikan setidaknya adalah 4.700 mg per hari. Selain itu,
Sayuran lain dan berbagai jenis buah-buahan, kacang-kacangan , ikan dan yogurt
juga merupakan sumber kalium yang baik.
c. Kontrol berat badan
Mentimun
sangat baik untuk membantu mengurangi kelebihan berat badan atau obesitas,
karena faktor darah tinggi Anda mungkin karena akibat kegemukan. Jika Anda
berhasil menurunkan berat badan menjadi normal, makan kemungkinan besar darah
tinggi yang Anda alami juga akan membaikLebih dari 95 persen dari berat
mentimun adalah air, yaitu yang merupakan nutrisi bebas kalori yang dapat
menekan nafsu makan alami.
2. Dua buah belimbing dimakan diambil airnya diminum pagi
dan sore
Belimbing manis
merupakan buah yang kaya vitamin A dan C yang bersifat antioksidan dan kalium.
Yang patut diperhitungkan juga adalah seratnya, terutama serat pektin yang
berguna bagi kesehatan pembuluh darah.
Beberapa manfaat
dari buah belimbing manis untuk kesehatan tujbuh manusia:
ü Mengatasi Hipertensi
Besar
kemungkinan karena buah ini kaya kalium yang membuat pengasupnya sering buang
air kecil (diuretik) sehingga tekanan darah pun terkendali. Selain itu, serat
yang terkandung, terutama pektin, mampu menyerap lemak sehingga ikut membantu
menurunkan tekanan darah.
ü Menurunkan Kadar Kolesterol
Berkat kandungan
pektin yang merupakan serat kasar, kolesterol dan asam empedu akan diikat oleh
serat ini agar tidak masuk ke dalam pembuluh darah. Alhasil, kadar
kolesterol dalam tubuh pun turun.
ü Melancarkan Buang Air Kecil
Buah yang banyak
airnya dan mengandung kalium ini berkhasiat memperlancar masalah buang air
kecil, serta tidak memberi kesempatan terbentuknya batu ginjal sekaligus
menyehatkan ginjal.
ü Menurunkan Berat Badan
Buah yang banyak
mengandung air ini kadar kalorinya sangat rendah sehingga cocok diasup oleh
mereka yang sedang berniat menurunkan
berat badan (karena harus
mengurangi asupan kalori). Serat yang terkandung pada belimbing pun berperan
besar dalam melancarkan pencernaan sehingga tidak terjadi sembelit.
3.
Sepuluh
lembar daun salam direbus dalam 2 gelas air sampai rebusannya tinggal 1 gelas,
diminum pagi dan sore hari
Flavonoid dalam daun salam berfungsi sebagai
antioksidan yang mampu mencegah terjadinya oksidasi sel tubuh. Semakin tinggi
oksidasi sel dalam tubuh, maka semakin tinggi kemungkinan seseorang untuk
menderita penyakit degeneratif. Kandungan flavonoid pada daun salam dapat
digunakan untuk mencegah terjadinya hipertensi, menurunkan kadar kolesterol
tubuh, menurunkan kadar gula darah, dan menurunkan kadar asam urat.
4. Sepuluh
lembar daun alpukat direbus dalam 2 gelas air sampai airnya tinggal satu gelas
Menurut penelitian oleh Dra Azizahwati MS. Apt yang dilakukan di UI
(Universitas Indonesia) pada 2010 tentang khasiat daun alpukat untuk
hipertensi, membuktikan bahwa pada daun alpukat terdapat senyawa flavonoid yang
berperan untuk mengatasi tekanan darah tinggi. Menurut Beliau sejauh ini dosis
yang yang aman untuk dikonsumsi sebagai obat hipertensi dan kolesterol adalah
10 mg/kg berat badan dengan melarutkan ekstrak daun avokad menggunakan pelarut
etanol 70%.
Daun alpukat selain sebagai obat untuk mengatasi hipertensi, juga manjur
sebagai obat antihiperlipidemia. Hiperlipidemia merupakan kondisi dimana pada
jalur pembuluh darah terjadi penyumbatan. Hal ini terjadi karena hiperlpidemia
merupakan salah satu pemicu serangan jantung yang terjadi diakibatkan
kolesterol mengendap sebagai plak yang kemudian luruh sehingga terjadi
penyumbatan. Hiperlipidemia dan hipertensi adalah penyakit yang mengakibatkan
kematian paling tinggi untuk saat ini.
5. Satu
genggam daun seledri ditumbuk dengan sedikit air diperas lalu diminum pagi dan
sore
Daun
seledri mempunyai kandungan Apigenin yang dapat mencegah penyempitan pembuluh
darah dan Phthalides yang dapat mengendurkan otot-otot arteri atau membuat
rileks pembuluh darah. Kandungan itulah yang mengatur aliran darah yang
memungkinkan pembuluh darah membesar dan mengurangi tekanan darah.
Selain
Apigenin, seledri juga mengandung gizi yang tinggi dengan kandungan vitamin A,
B1, B2, B6 dan vitamin C. Seledri juga kaya akan kalium, asam folic, kalsium,
magnesium, zat besi, fosfor, sodium dan banyak mengandung asam amino esensial.
No comments:
Post a Comment