Wednesday, July 13, 2016

Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Hipertensi Pada Lansia




PRE PLANNING
PENYULUHAN TENTANG HIPERTENSI
PADA LANSIA DI RW 01 KELURAHAN PISANG
Minggu, 15 Mei 2016
 

A.      Latar Belakang
Hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat atau tenang (Kemenkes RI, 2014). Hipertensi berarti tekanan darah di dalam pembuluh-pembuluh darah sangat tinggi, dimana keadaan ini dapat merusak organ-organ vital tubuh bahkan menyebabkan kematian (Susilo, 2011).
Hipertensi merupakan salah satu penyakit system kardiovaskuler yang banyak dijumpai di masyarakat. Hipertensi bukanlah penyakit menular, namun harus senantiasa diwaspadai. Tekanan Darah tinggi atau Hipertesi dan arteriosclerosis ( pengerasan arteri ) adalah dua kondisi pokok yang mendasari banyak bentuk penyakit kardiovaskuler. Lebih jauh, tidak jarang tekanan darah tinggi juga menyebabkan gangguan ginjal. Sampai saat ini, usaha-usaha baik mencegah maupun mengobati penyakit hipertensi belum berhasil sepenuhnya, karena adanya factor-faktor penghambat seperti kurang pengetahuan tentang hipertensi (pengertian, tanda dan gejala, sebab akibat, komplikasi dan juga perawatannya .
Hipertensi masih menjadi permasalahan kesehatan dunia yang membutuhkan perhatian karena dapat menyebabkan kematian utama di negara-negara maju maupun negara berkembang. Jumlah penderita hipertensi terus bertambah dari tahun ketahun. Sekitar 40% orang dewasa berusia diatas 25 tahun telah didiagnosa menderita hipertensi  Saat ini terdapat 1 milyar penderita hipertensi di seluruh dunia. Sebanyak 9,4 juta kematian setiap tahun akibat hipertensi dan penyakit terkait. Dari jumlah tersebut, 1,5 juta di antaranya ada di Asia Tenggara (WHO, 2013).
Di Indonesia hipertensi masih menjadi tantangan besar. Hal ini dikarenakan  hipertensi merupakan kondisi yang sering ditemukan pada pelayanan kesehatan primer. Sekitar 1 dari 3 orang penduduk Indonesia menderita hipertensi. Berdasarkan prevalensinya, persentase penderita hipertensi yang berusia diatas 18 tahun yaitu 25,8%. Jumlah kasus hipertensi yang terdiagnosis oleh tenaga kesehatan hanya sebesar 36,8% dan selebihnya (63,2%) tidak terdiagnosis. Hasil pengukuran yang dilakukan menunjukkan persentase penderita hipertensi mengalami peningkatan seiring dengan pertambahan rentang usia. Pada kelompok umur 35-44 sebanyak 24,8% menderita hipertensi, umur 45-54 sebesar 35,6%, meningkat lagi pada umur 65-74 sebesar 57,6% dan yang paling tinggi sebanyak 63,8%dari lansia berusia 75 tahun keatas mengalami hipertensi. (Riskesdas, 2013).
 Penderita hipertensi dapat menimbulkan berbagai komplikasi. 60% dari penderita hipertensi berakhir pada stroke. Sedangkan sisanya pada jantung, gagal ginjal, dan kebutaan. Sementara di dunia Barat, hipertensi justru banyak menimbulkan gagal ginjal, oleh karena perlu di galakkan pada masyarakat mengenai pengobatan dan perawatan Hipertensi.
Dari hasil kuisioner, hipertensi adalah penyakit terbanyak diderita oleh dewasa dan lansia sebanyak 31%. Hal ini menggambarkan ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada lansia dan dewasa di RW 01 Kelurahan Pisang Kecamatan Pauh. Berdasarkan uraian diatas mahasiswa merencanakan akan melaksanakan penyuluhan mengenai hipertensi di di RW 01 Kelurahan Pisang, Kecamatan Pauh.


B.       Tujuan
1.    Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan mengenai hipertensi klien mampu mengetahui tentang penyakit hipertensi.
2.    Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang hipertensi, diharapkan masyarakat mampu:
a.    Mengetahui pengertian hipertensi
b.    Mengetahui penyebab hipertensi
c.    Mengetahui tanda dan gejala hipertensi
d.   Mengetahui akibat lanjut hipertensi
e.    Mengetahui penatalaksanaan hipertensi

C.                Materi (Terlampir)

D.      Pelaksanaan Kegiatan
1.    Topik
Penyuluhan kesehatan mengenai hipertensi
2.    Sasaran
Masyarakat RW 01 Kelurahan Pisang, Kecamatan Pauh
3.    Metode
a.    Ceramah
b.    Tanya jawab
c.    Diskusi
4.    Media dan alat
a.    Leaflet
b.    LCD
c.    Laptop
5.    Waktu dan tempat
·      Hari               : Jum’at, 13 Mei 2016
·      Jam                : 20.00 WIB-Selesai
·      Tempat          : Masjid Al-Islah RW 01 Kelurahan Pisang
6.    Pengorganisasian
Penanggung Jawab                    : Dwi Anggraini, S.Kep
Moderator                                  : Lentra Geotira Syara, S.Kep
Pemateri                                     : Dwi Anggraini, S.Kep
Observer                                    : Ratika Yuzallia, S.Kep
Fasilitator                                   : Naldia,S.Kep
                                             Windari Sabella, S.Kep
                                             Dian Paramitha, S.Kep
                                             Beta Awalia,S.Kep
                                             Trisnawati Siska,S.Kep
                                             Aulia Rahman,S.Kep
                                             Martha Hidya, S.Kep
                                             Reza S. Maryam,S.Kep
                                             Febrina Muslimah, S.Kep
                                             Welnita, S.Kep









7.    Setting Tempat




















 













































 


 






































 




Keterangan :                                                      
: Pembimbing 
: Fasilitator
: Pemateri       
                       
 :Observer


 
: Moderator    


 
: Peserta




8.    Uraian Tugas
1.    Penanggung Jawab
·      Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan
2.    Pemateri
·      Mempresentasikan materi
·      Mengevaluasi peserta tentang materi yang diberikan
3.    Moderator
·      Pada acara pembukaan
1.    Membuka acara
2.    Memperkenalkan mahasiswa dan dosen pembimbing
3.    Menjelaskan topik dan tujuan penyuluhan
4.    Menjelaskan kontrak waktu dan bahasa
5.    Menjelaskan tata tertib penyuluhan
·      Kegiatan Inti
1.    Meminta peserta memberikan pertanyaan atas penjelasan yang tidak dipahami.
2.    Memberikan kesempatan pada mahasiswa menjawab pertanyaan yang diajukan peserta.
·      Pada acara penutup
1.    Menyimpulkan dan menutup diskusi
2.    Mengucapkan salam
4.    Fasilitator
·      Memotivasi peserta agar berperan aktif
·      Membuat absensi penyuluhan
·      Mengantisipasi suasana yang dapat mengganggu kegiatan penyuluhan
5.    Observer
·      Mengawasi proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir
·      Membuat laporan penyuluhan yang telah dilaksanakan
6.     Dokumentator
·      Mendokumentasikan kegiatan penyuluhan yang dilakukan




E.       Kegiatan Penyuluhan

No

Kegiatan Penyuluh
Kegiatan Audiens/Sasaran
Waktu
1

















2
































 3.







Pembukaan

-       Moderator memberi salam
-       Moderator memperkenalkan anggota penyuluhan
-       Moderator memperkenalkan pembimbing klinik dan  pembimbing akademik
-       Moderator menjelaskan tentang topik penyuluhan
-       Menjelaskan dan membuat kontrak waktu, bahasa, tujuan dan tata tertib penyuluhan


Pelaksanaan

-       Mengkaji pengetahuan audiens mengenai pengertian hipertensi
-       Memberi reinforcement (+)
-       Menjelaskan tentang pengertian hipertensi
-       Mengkaji pengetahuan audiens tentang penyebab hipertensi
-       Memberi reinforcement (+)
-       Menjelaskan penyebab
-       Mengkaji pengetahuan audiens tentang tanda dan gejala hipertensi
-       Memberi reinforcement (+)
-       Menjelaskan tanda dan gejala hipertensi
-       Mengkaji pengetahuan audiens tentang aki hipertensibat lanjut
-       Memberi reinforcement (+)
-       Menjelaskan akibat lanjut hipertensi
-       Mengkaji pengetahuan audiens tentang penatalksanaan hipertensi
-       Memberi reinforcement (+)
-       Menjelaskan tentang penatalksanaan hipertensi


 

 

Penutup

-       Memberi kesempatan audiens untuk bertanya
-       Menjawab pertanyaan
-       Meminta audiens mengulang beberapa informasi yang telah diberikan
-       Memberi reinforcement (+)
-       Bersama peserta  menyimpulkan materi
-       Menutup dengan salam

-       Menjawab salam
-          Mendengarkan dan memperhatikan
-          Mendengarkan dan memperhatikan
-          Mendengarkan dan memperhatikan
-          Mengemukakan pendapat










-Mengemukakan pendapat
- Mendengarkan dan memperhatikan
-          Mengemukakan pendapat
-          Mendengarkan dan memperhatikan
-          Mengemukakan pendapat
-       Mendengarkan dan memperhatikan
-       Mendengarkan dan memperhatikan
-       Mendengarkan dan memperhatikan
-          Mengemukakan pendapat
-          Mendengarkan dan memperhatikan
-          Mengemukakan pendapat
-          Mendengarkan dan memperhatikan
-          Mengemukakan pendapat










-          Mengajukan pertanyaan
-          Mendengarkan dan  memperhatikan
-          Mengemukakan pendapat
-          Mendengarkan
-          Menjawab salam

5 menit


















20 menit



































10 menit







F.     Evaluasi
a.    Evaluasi struktur
1.    75 % atau lebih peserta menghadiri acara
2.    Alat dan media sesuai dengan rencana
3.    Peran dan fungsi masing-masing sesuai dengan yang direncanakan
b.    Evaluasi proses
1.    Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan
2.    Peserta penyuluhan mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
3.    Peserta berperan aktif dalam jalannya diskusi
c.     Evaluasi hasil
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan peserta mampu :
a.    audiens mampu menyebutkan pengertian hipertensi
b.    audiens mampu menyebutkan 3 dari 5 penyebab hipertensi
c.    audiens mampu menyebutkan 3 dari 5 tanda dan gejala hipertensi
d.   audiens mampu menyebutkan 2 dari 4 akibat lanjut dari hipertensi
e.    audiens mampu menyebutkan 5 dari 7 penatalksanaan hipertensi
f.     audiens mampu menyebutkan pengertian hipertensi
g.    audiens mampu menyebutkan langkah-langkah senam hipertensi





Lampiran
MATERI PENYULUHAN
A.  DEFENISI
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg. Pada populasi lansia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg. (Smeltzer,2001)
Hipertensi adalah tekanan darah sistolik >140 mmHg dan tekanan darah diastolik >90 mmHg, atau bila pasien memakai obat antihipertensi. Hipertensi didefinisikan oleh Joint National Committee on Detection (JIVC) sebagai tekanan yang lebih tinggi dari 140/90 mmHg dan diklasifikasikan sesuai derajat keparahannya, mempunyai rentang dari tekanan darah (TD) normal tinggi sampai hipertensi maligna.
Hipertensi adalah peningkatan abnormal pada tekanan sistolik 140 mmHg atau lebih dan tekanan diastolic 120 mmHg (Sharon, L.Rogen, 1996). Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHG dan tekanan darah diastolic lebih dari 90 mmHG (Luckman Sorensen,1996). Hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah sistolik 140 mmHg atau lebih dan tekanan darah diastolic 90 mmHg ataulebih. (Barbara Hearrison 1997)

B.  KLASIFIKASI HIPERTENSI
Para pakar hipertensi di Indonesia sepakat untuk menggunakan klasifikasi WHO dan JNC 7 sebagai klasifikasi hipertensi yang digunakan di Indonesia.
Klasifikasi Hipertensi menurut Joint National Committee 7
Kategori
Sistol (mmHg)
Dan/atau
Diastole (mmHg)
Normal
<120
Dan
<80
Pre hipertensi
120-139
Atau
80-89
Hipertensi tahap 1
140-159
Atau
90-99
Hipertensi tahap 2
≥ 160
Atau
≥ 100



Klasifikasi Hipertensi menurut WHO
Kategori
Sistol (mmHg)
Diastol (mmHg)
Optimal
< 120
< 80
Normal
< 130
< 85
Tingkat 1 (hipertensi ringan)
140-159
90-99
Sub grup : perbatasan
140-149
90-94
Tingkat 2 (hipertensi sedang)
160-179
100-109
Tingkat 3 (hipertensi berat)
≥ 180
≥ 110
Hipertensi sistol terisolasi
≥ 140
< 90
Sub grup : perbatasan
140-149
< 90

Klasifikasi Hipertensi Hasil Konsensus Perhimpunan Hipertensi Indonesia
Kategori
Sistol (mmHg)
Dan/atau
Diastole (mmHg)
Normal
<120
Dan
<80
Pre hipertensi
120-139
Atau
80-89
Hipertensi tahap 1
140-159
Atau
90-99
Hipertensi tahap 2
≥ 160
Atau
≥ 100
Hipertensi sistol terisolasi
≥ 140
Dan
< 90

C.  MANIFESTASI KLINIS
Menurut Rokhaeni ( 2001 ), manifestasi klinis beberapa pasien yang menderita hipertensi yaitu : mengeluh sakit kepala, pusing, lemas, kelelahan, sesak nafas, gelisah, mual muntah, epistaksis, kesadaran menurun
Manifestasi klinis pada klien dengan hipertensi adalah :
a.       Peningkatan tekanan darah > 140/90 mmHg
b.      Sakit kepala
c.       Pusing / migraine
d.      Rasa berat ditengkuk
e.       Penyempitan pembuluh darah
f.       Sukar tidur
g.      Lemah dan lelah
h.      Nokturia
i.        Sulit bernafas saat beraktivitas

D.  ETIOLOGI
Pada umumnya hipertensi tidak mempunyai penyebab yang spesifik (idiopatik). Hipertensi terjadi sebagai respon peningkatan cardiac output atau peningkatan tekanan perifer.  Namun ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi:
a.         Genetik: Respon neurologi terhadap stress atau kelainan eksresi atau transport  Na.
b.        Obesitas: terkait dengan level insulin yang tinggi yang mengakibatkan tekanan darah meningkat.
c.         Stress Lingkungan.
d.        Hilangnya Elastisitas jaringan dan arterosklerosis pada orang tua serta pelebaran pembuluh darah.
Berdasarkan etiologinya Hipertensi dibagi menjadi 2 golongan yaitu:
1)        Hipertensi Esensial (Primer)
Meskipun hipertensi primer belum diketahui dengan pasti penyebabnya, data-data penelitian telah menemukan beberapa faktor yang sering menyebabkan terjadinya hipertensi. Faktor tersebut adalah sebagai berikut :
·      Faktor keturunan
Dari data statistik terbukti bahwa seseorang akan memiliki kemungkinan lebih besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah penderita hipertensi
·      Ciri perseorangan
Ciri perseorangan yang mempengaruhi timbulnya hipertensi adalah:
ü  Umur ( jika umur bertambah maka TD meningkat )
ü  Jenis kelamin ( laki-laki lebih tinggi dari perempuan )
ü  Ras ( ras kulit hitam lebih banyak dari kulit putih )
ü  Kebiasaan hidup
Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya hipertensi adalah :
§  Konsumsi garam yang tinggi ( melebihi dari 30 gr )
§  Kegemukan atau makan berlebihan
§  Kurang olahraga
§  Stress
§  Merokok
§  Minum alcohol
§  Minum obat-obatan ( ephedrine, prednison, epineprin )
2)        Hipertensi Sekunder
Penyebab hipertensi sekunder adalah :
ü  Glomerulonefritis
ü  Pielonefritis
ü  Nekrosis tubular akut
ü  Tumor
ü  Aterosklerosis
ü  Trombosis
ü  Aneurisma
ü  Emboli kolestrol
ü  DM
ü  Hipertiroidisme
ü  Hipotiroidisme
ü  Stroke
ü  Ensepalitis
ü  Obat – obatan
ü  Kontrasepsi oral
ü  Kortikosteroid
Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya perubahan – perubahan pada :
a.       Elastisitas dinding aorta menurun
b.      Katub jantung menebal dan menjadi kaku
c.       Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun sesudah berumur 20 tahun kemampuan jantung memompa darah menurun menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya.
d.      Kehilangan elastisitas pembuluh darah
Hal ini terjadi karena kurangnya efektifitas pembuluh darah perifer untuk oksigenasi Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer.



E.  KOMPLIKASI
Kondisi hipertensi yang berkepanjangan menyebabkan gangguan pembuluh darah di seluruh organ tubuh manusia. Angka kematian yang tinggi pada penderita darah tinggi terutama disebabkan oleh gangguan jantung.
1.      Organ jantung
Kompensasi jantung terhadap kerja yang keras akibat hipertensi berupa penebalan otot jantung kiri. kondisi ini akan memperkecil rongga jantung untuk memompa, sehingga jantung akan semakin membuuhkan energi yang besar. Kondisi ini disertai dengan gangguan pembuluh darah jantung sendiri ( jantung koroner ) akan menimbulkan kekurangan oksigen dari otot jantung dan menyebabkan nyeri. Apabila kondisi dibiarkan terus menerus akan menyebabkan kegagalan jantung untuk memompa dan menimbulkan kematian ( gagal jantung kongestif ).
2.      Sistem Saraf
Gangguan dari sistem saraf terjadi pada sistem retina( mata bagian dalam ) dan sistem saraf pusat ( otak ). Di dalam retina terdapat pembuluh – pembuluh darah yang tipis yang akan melebar saat terjadi hipertensi, dan memungkinkan terjadi pecah pembuluh darah retina  yang akan menyebabkan gangguan penglihatan. Selain itu pecahnya pembuluh darah dapat terjadi di otak dan dapat menimbulkan stroke.
3.      Ginjal
Hipertensi yang berkepanjangan akan menyebabkan kerusakan pembuluh darah ginjal, sehingga fungsi ginjal sebagai pembuang zat-zat racun bagi tubuh tidak berfungsi dengan baik, akibatnya terjadi penumpukan zat-zat berbahaya bagi tubuh yang dapat merusak organ tubuh lain terutama otak.

F.   PENATALAKSANAAN  HIPERTENSI
Pengendalian tekanan darah pada penderita hipertensi :
1.    Diet
   Diet yang dianjurkan untuk penderita hipertensi adalah :
§  Restriksi garam secara moderat dari 10 gr/hr menjadi 6 gr/hr (tidak lebih dari ¼ sampai ½ sendok teh/ hari)
Konsumsi garam perhari adalah:
L Hipertensi ringan : ½ sendok teh per hari
L Hipertensi sedang : ¼ sendok teh per hari
L Hipertensi berat : tanpa garam
§  Diet rendah kolesterol dan rendah asam lemak jenuh
§  Penurunan berat badan
§  Menghidari minuman mengandung kafein

Tabel Makanan dan Minuman yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan untuk Penderita Hipertensi
No.
Jenis makanan
Dianjurkan
Tidak dianjurkan
1.
Karbohidrat
Beras, kentang, singkong, terigu, hankwe, gula, makaroni, mie, bihun, roti, biskuit, kue kering yang dimasak tanpa garam dapur atau baking powder dan soda
Roti, biskuit dan kue-kue yang dimasak dengan garam dapur dan atau baking powder dan soda
2.
Protein hewani
Telur maksimal  1 butir / hari, daging sapi, ayam dan ikan maksimal 100 gram / hari ( 2 potong kecil )
Otak, ginjal, lidah sapi, sarden, daging ,ikan, susu dan telor yang diolah dengan garam dapur. Contohnya : daging asap, ham, Bachan, dendeng, abon, keju, ikan asin, ikan kaleng, kornet, ebi atau udang kering, telor asin dan telor pindang.
3.
Protein nabati
Tempe, tahu,kacang tanah, kacang hijau, kacang kedele, kacang merah, dan kacang-kacangan lain yang dimasak tanpa garam dapur, baking powder dan soda.
Selai kacang, keju, kacang tanah dan semua kacang-kacangan yang dimasak dengan garam dapur dan baking soda.
4.
Lemak
Minyak goreng, mentega dan margarin tanpa garam
Margarin dan mentega biasa
5.
Sayuran
Semua sayuran segar dan sayuran yang diawetkan tanpa garam dapur dan natrium benzoat ( paria, labu siam, seledri, bawang merah, bawang putih )
Sayur dalam kaleng, sawi asin, asinan dan acar
6.
Buah-buahan
Semua buah-buahan segar dan buah-buahan yang diawetkan tanpa garam dapur dan natrium benzoat ( contohnya : alpukat, melon, semangka dll )
Buah dalam kaleng, asinan buah dan manisan buah.
7.
Minuman
Air putih 8 gelas / hari.
 1 gelas = 250 ml
Minuman kaleng, kopi, teh, alkohol
8.
Bumbu
Semua bumbu yang mengandung garam dapur
Garam dapur ( untuk hipertensi berat ), baking powder, soda kue, vetcin , kecap, terasi, bumbu kaldu, saos, petis dan tauco

2.    Perubahan Pola hidup
a. Latihan Fisik
Latihan fisik atau olah raga yang teratur dan terarah yang dianjurkan untuk penderita hipertensi adalah olah raga yang mempunyai empat prinsip yaitu :
o  Macam olah raga yaitu isotonis dan dinamis seperti jalan, lari, jogging, bersepeda, berenang dan lain-lain
o  Intensitas olah raga yang baik antara 60-80 % dari kapasitas aerobik atau 72-87 % dari denyut nadi maksimal ( 220 – umur ) yang disebut zona latihan.
o  Lamanya latihan berkisar antara 20 – 25 menit berada dalam zona latihan
o  Frekuensi latihan sebaiknya 3 x perminggu dan paling baik 5 x perminggu
o  Jangan memulai latihan bila tekanan darah masih diatas 170/ 100 mmhg
b. Menghentikan kebiasaan minum minuman beralkohol
c. Menghentikan kebiasaan merokok
d. Istirahat
Dianjurkan untuk istirahat 6 – 8 jam sehari. Hindari untuk begadang.
e. Mengendalikan stress
Bisa dilakukan dengan teknik relaksasi ( napas dalam ) dan juga meditasi untuk menstabilkan emosi dan pikiran. Dianjurkan untuk berpikir positif. Teknik napas dalam dengan cara menarik napas dari hidung secara perlahan dan menahannya selama 3 detik, kemudian keluarkan melalui mulut secara perlahan dengan mulut membentuk huruf O. Saat pagi dan sore hari, selama lima menit tarik nafas secara dalam dan buang secara perlahan. Hal tersebut bisa menurunkan renin, yaitu enzim pada ginjal yang bisa meningkatkan tekanan darah
f. Kontrol teratur ke puskesmas/ fasilitas kesehatan

G. PENGOBATAN TRADISIONAL
1. Dua buah timun dimakan atau diambil airnya diminum pagi dan sore.
Ada sebuah penelitian yang baru saja dilakukan baru-baru, yang menunjukkan bahwa makanan tinggi kalium, magnesium dan serat dapat mengurangi tekanan darah. Dengan dikombinasikan dengan diet yang sehat, makanan tersebut akan mampu menurunkan tekanan darah sistolik sebesar 5 poin, serta tekanan darah diastolik sebesar 3,5 poin. Mentimun tidak hanya mengandung tinggi tiga nutrisi yang disebutkan diatas, ia juga merupakan sumber Vitamin A dan K, folat, asam caffeic, dan silika. Selain itu juga mengandung vitamin C, yaitu antioksidan kuat yang juga dapat membantu untuk menurunkan tekanan darah.

a.       Rendah sodium

Salah satu alasan lain penggunaan mentimun untuk hipertensi adalah karena ia hanya sedikit mengandung sodium. Asupan sodium berlebihan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, serta menyulitkan untuk diturunkan kembali. Dengan demikian, membantu menurunkan tekanan darah tinggi dengan mentimun adalah pilihan yang tepat.

b.      Mengandung kalium

Kalium merupakan mineral yang sangat penting untuk mengontrol tekanan darah. Mentimun adalah sumber terbaik kalium, yaitu menyediakan sekitar 442 mg kalium. Asupan kalium yang direkomendasikan setidaknya adalah 4.700 mg per hari. Selain itu, Sayuran lain dan berbagai jenis buah-buahan, kacang-kacangan , ikan dan yogurt juga merupakan sumber kalium yang baik.

c.       Kontrol berat badan

Mentimun sangat baik untuk membantu mengurangi kelebihan berat badan atau obesitas, karena faktor darah tinggi Anda mungkin karena akibat kegemukan. Jika Anda berhasil menurunkan berat badan menjadi normal, makan kemungkinan besar darah tinggi yang Anda alami juga akan membaikLebih dari 95 persen dari berat mentimun adalah air, yaitu yang merupakan nutrisi bebas kalori yang dapat menekan nafsu makan alami.
2.      Dua buah belimbing dimakan diambil airnya diminum pagi dan sore
Belimbing manis merupakan buah yang kaya vitamin A dan C yang bersifat antioksidan dan kalium. Yang patut diperhitungkan juga adalah seratnya, terutama serat pektin yang berguna bagi kesehatan pembuluh darah.
Beberapa manfaat dari buah belimbing manis untuk kesehatan tujbuh manusia:
ü Mengatasi Hipertensi
Besar kemungkinan karena buah ini kaya kalium yang membuat pengasupnya sering buang air kecil (diuretik) sehingga tekanan darah pun terkendali. Selain itu, serat yang terkandung, terutama pektin, mampu menyerap lemak sehingga ikut membantu menurunkan tekanan darah.
ü Menurunkan Kadar Kolesterol
Berkat kandungan pektin yang merupakan serat kasar, kolesterol dan asam empedu akan diikat oleh serat ini agar tidak masuk ke dalam pembuluh darah. Alhasil, kadar kolesterol dalam tubuh pun turun.
ü Melancarkan Buang Air Kecil
Buah yang banyak airnya dan mengandung kalium ini berkhasiat memperlancar masalah buang air kecil, serta tidak memberi kesempatan terbentuknya batu ginjal sekaligus menyehatkan ginjal.
ü Menurunkan Berat Badan
Buah yang banyak mengandung air ini kadar kalorinya sangat rendah sehingga cocok diasup oleh mereka yang sedang berniat menurunkan berat badan (karena harus mengurangi asupan kalori). Serat yang terkandung pada belimbing pun berperan besar dalam melancarkan pencernaan sehingga tidak terjadi sembelit.

3.      Sepuluh lembar daun salam direbus dalam 2 gelas air sampai rebusannya tinggal 1 gelas, diminum pagi dan sore hari
Flavonoid dalam daun salam berfungsi sebagai antioksidan yang mampu mencegah terjadinya oksidasi sel tubuh. Semakin tinggi oksidasi sel dalam tubuh, maka semakin tinggi kemungkinan seseorang untuk menderita penyakit degeneratif. Kandungan flavonoid pada daun salam dapat digunakan untuk mencegah terjadinya hipertensi, menurunkan kadar kolesterol tubuh, menurunkan kadar gula darah, dan menurunkan kadar asam urat.

4.      Sepuluh lembar daun alpukat direbus dalam 2 gelas air sampai airnya tinggal satu gelas
Menurut penelitian oleh Dra Azizahwati MS. Apt yang dilakukan di UI (Universitas Indonesia) pada 2010 tentang khasiat daun alpukat untuk hipertensi, membuktikan bahwa pada daun alpukat terdapat senyawa flavonoid yang berperan untuk mengatasi tekanan darah tinggi. Menurut Beliau sejauh ini dosis yang yang aman untuk dikonsumsi sebagai obat hipertensi dan kolesterol adalah 10 mg/kg berat badan dengan melarutkan ekstrak daun avokad menggunakan pelarut etanol 70%.
Daun alpukat selain sebagai obat untuk mengatasi hipertensi, juga manjur sebagai obat antihiperlipidemia. Hiperlipidemia merupakan kondisi dimana pada jalur pembuluh darah terjadi penyumbatan. Hal ini terjadi karena hiperlpidemia merupakan salah satu pemicu serangan jantung yang terjadi diakibatkan kolesterol mengendap sebagai plak yang kemudian luruh sehingga terjadi penyumbatan. Hiperlipidemia dan hipertensi adalah penyakit yang mengakibatkan kematian paling tinggi untuk saat ini.

5.      Satu genggam daun seledri ditumbuk dengan sedikit air diperas lalu diminum pagi dan sore
Daun seledri mempunyai kandungan Apigenin yang dapat mencegah penyempitan pembuluh darah dan Phthalides yang dapat mengendurkan otot-otot arteri atau membuat rileks pembuluh darah. Kandungan itulah yang mengatur aliran darah yang memungkinkan pembuluh darah membesar dan mengurangi tekanan darah.
Selain Apigenin, seledri juga mengandung gizi yang tinggi dengan kandungan vitamin A, B1, B2, B6 dan vitamin C. Seledri juga kaya akan kalium, asam folic, kalsium, magnesium, zat besi, fosfor, sodium dan banyak mengandung asam amino esensial.

No comments:

Post a Comment

Cegah Pneumonia dengan Edukasi Keluarga

  Oleh: Dwi Anggraini      Setiap anak adalah buah cinta dan harapan bagi orangtuanya. Kehadirannya tidak hanya pertanda keberkahan, tapi ...