Tuesday, October 27, 2015

Semoga Kabut Asap Segera Berakhir

Sudah hampir satu minggu saya kembali ke sumatera barat untuk melanjutkan kuliah. Saat hari pertama tiba di Padang cuaca cukup baik, saya masih merasakan hangatnya sinar matahari. Hari berikutnya saya pun masih sempat pergi jalan-jalan bersama teman. Hingga hari ketiga keadaan mulai berubah. Langit tak secerah biasanya. Ketika saya bangun dan membuka jendela. pandangan terlihat kabur dan saya mulai menghirup udara pagi yang tercampur asap. Barulah saya menyadari ini bagian dari bencana kabut asap yang melanda pulau Sumatera sejak beberapa pekan lalu. Tak beberapa lama setelah melihat keluar saya mendengar imbauan kepada warga yang berada dirumah maupun diluar rumah wajib menggunkan masker, sepertinya dari mobil patroli polisi. Awalnya saya mengira asap ini tidak berbahaya sampai akhirnya saya merasakan dampak buruk dari kabut asap ini. Setelah sekian lama menghirup udara yang tercemar ini sepertinya saya sudah terjangkit ISPA. Tenggorokan mulai terasa sakit, hidung mulai meler dan dada terasa sesak serta mata terasa perih (lengkap sudah). Kabut asap ini sungguh menyiksa. Sebelum saya kembali ke Padang,berminggu-minggu yang lalu. saya pernah melihat berita kabut asap di TV. Tapi saya tidak terlalu ngeh dan perhatikan dan juga sudah lama berlalu. Saya masih mengira kabut asap tidak begitu membahayakan sampai akhirnya saya merasakan menjadi korban kabut asap :(((((

Dari berita yang saya baca hari ini, provinsi Sumatera barat tidak termasuk 5 daerah yang menjadi korban kabut asap terparah di Indonesia. Tapi asapnya sudah sangat menggaggu kesehatan dan aktivitas, bahkan banyak sekolah di beberapa daerah di Sumbar diliburkan. Nah bagaimana dengan nasib sodara-sodara yang tinggal di daerah yang terkepung asap tebal terparah itu???
Bisa dibanyangkan mereka jauh lebih menderita, lebih sesak nafas dibanding saya dan terancam kesehatannya bahkan nyawanya. Apalagi adik-adik kecil yang ada disana, mereka lebih rentan mengidap penyakit akibat asap :(
Saya sempat heran dan bertanya ntah kenapa kabut asap ini semakin menjadi-jadi, setelah googling dari berbagai berita online menurut ilmuwan NASA,  kabut asap dan kebakaran hutan di Indonesia sangat buruk karena dipengaruhi oleh gelombang udara panas El Nino yang memperpanjang musim kemarau, dan mengurangi curah hujan.
Waaaahh, bertambah tambah ujian kita. Kabut asap dan kekeringan.

ini penampakan kabut asap di Sumatera dan Kalimantan






ini sumber dari segala sumber kabut asap; kebakaran hutan




Yaaaps! kebakaran hutan ini lah pencetus bencana kabut asap. Titik api ini jumlahnya sudah mencapai ribuan bahkan kini sudah meluas ke arah timur di Maluku dan Papua.
Wajar saja kabut asap ini sangat tebal. Ketika diperjalanan menuju Padang saya menempuh perjalanan darat melewati lintas Sumatera saat melalui Provinsi Jambi saya dua kali melihat hutan di pinggir jalan lintas terbakar pas ketika malam hari jadi keadaannya mirip2 seperti gambar di atas, mengerikan :(



Korbannya bukan cuma manusia, hewan-hewan di hutan banyak yang mati dan kehilangan tempat tinggal.
Banyak sekali kerugian yang di timbulkan akibat kebakaran hutan ini. Aparat yang bertugas dalam memadamkan api di hutan Indonesia semoga dikuatkan dan dimudahkan oleh Allah. Semua ini kita kembalikan kepada Allah SWT. Allah sebaik-baiknya pelindung. Semoga Bencana ini segera berakhir dan kita dapat kembali melihat langit biru :)




 

No comments:

Post a Comment

Cegah Pneumonia dengan Edukasi Keluarga

  Oleh: Dwi Anggraini      Setiap anak adalah buah cinta dan harapan bagi orangtuanya. Kehadirannya tidak hanya pertanda keberkahan, tapi ...