Monday, July 16, 2018

SOP PEMBERIAN MAKAN MELALUI SELANG NGT


KETERAMPILAN DASAR KLINIS : PEMBERIAN MAKAN VIA NGT

Keterampilan: Pemberian Makanan melalui selang NGT

1.      Pengertian
Pemberian makanan secara langsung ke dalam lambung lewat selang yang dimasukkan kedalam lambung melalui hidung (nasogastrik) atau mulut (orogastrik).

2.      Tujuan
a.       Memberikan nutrisi yang adekuat kepada pasien yang tidak dapat makan sendiri
b.      Memberikan obat
c.       Memberikan nutrisi kepada pasien yang tidak dapat diberi makan lewat mulut misalnya, operasi rongga mulut, keadaan tidak sadar atau koma.

3.      Indikasi
a.       Cedera kepala
b.      Koma
c.       Obstruksi esofagus atau orofaring
d.      Anoreksia nerfosa berat
e.       Episode aspirasi berulang
f.       Peningkatan kebutuhan metabolik-luka bakar, kanker, dll
g.      Intake oral sulit

4.      Persiapan Alat
a.       Wadah formula
b.      Wadah ukur
c.       Spuit besar(30-60 mL)
d.      Air dalam wadah
e.       Stetoskop
f.       Bengkok/nampan ginjal
g.      Handuk
h.      Sarung tangan bersih

5.      Persiapan pasien
a.       Jelaskan prosedur dan yujuan kepada pasien dan keluarga
b.      Menjaga privasi pasien

6.      Prosedur
NO
Tindakan Keperawatan
Rasional
1.






2.



3.


4.



5.

6.


7


8.





9.






10.




11.




12.








13.



14.


15.


16.


17.

18.



19



20
Identifikasi pasien dan jelaskan prosedurnya pada pasien bahwa proses pemberian makan tersebut akan memakan waktu sekitar 10-30 menit jelaskan pula bahwa pasien akan merasa penuh setelah selesai makan

Periksa apakah ada alergi makanan, waktu makan terakhir, bising usus dan hasil pemeriksaan fisik

Letakkan wadah berisis makanan dalam air hangat

Bantu pasien untuk berada dalam posisi fowler (25-45 derajat)


Cuci tangan

Buka handuk dan perlak diatas dada pasien

Pakai sarung tangan dan tempelkan spuit pada selang nasogastrik

Aspirasi isi lambung bla kada keraguan terhadap posisi selang beritahukan dokter dan dapatkan instruksi untuk foto rontgen


Jika sisa isi lambung berada pada batas normal dan posisi selang sudah dipastikan, kembalikan isi lambung ke dalam lambung dengan menggunakan spuit yang menggunakan daya graitasi untuk mengatur aliran

Bila posisi selang sudah dipastikan dalam lambung, cubit tekanan selang makan dan pasang tabung spuit makan ke selang

Isi tabung spuit dengan air dan biarkan cairan mengalir masuk akibat daya gravitasi dengan meninggikan tabung diatas kepala pasien

Tuangkan makanan kedalam tabung spuit dan biarkan mengalir akibat daya gravitas. Teruskan menuang makanan kedalam tabung bila sudah tiga perempat kosong. Cubit tekanan selang kapanpun diperlukan untuk menghentikan aliran ketika sedang menunang.

Setelah selesai memberikan makan. Bilas selang dengan paling sedikit 30 mL air putih

Setelah selang sudah selesai dibilas, tutup ujung selang

Bilas peralatan dengan air hangat dan keringkan

Tetap naikkan kepala ranjang selama 30-60 menit setelah selesai makan

Cuci tangan

Catat jenis dan jumlah makanan, jumlah air yang diberikan dan toleransi pemberian makanan

Pantau suara nafas, bising usus, distensi lambung, diare, konstipasi, serta masukkan dan keluaran makanan

Instruksikan pasien untuk memberitahu perawat jika ia merasa kenyang, mual atau muntah

Penjelasan yang benar akan menghilangan kecemasan dan memastikan kerjasama dari pasien. Penjelasan diberikan juga pada pasien yang koma atau tidak sadar karena mereka mungkin masih bisa mendengar dan memahami instruksi

Pemeriksaan yang benar akan mencegah resiko komplikasi


Menghangatkan cairan yang akan diberikan ke pasien

Posisi fowler meningkatkan aliran graitasi makanan melewati selang dan mencega resiko aspirasi

Mengurangi resiko transmisi mikroorganisme

Melindungi pasien dan sprei agar tidak kotor





Bila isi lambung melebihi 100 mL untuk pemberian makan secara intermiten atau lebih dari 1,5 kali laju perjam untuk pemberian makan secara kontinyu tunda pemberian makan dan beritahu dokter

Mengembalikan isi lambung ke dalam lambung mencegah terjadinya ketidakseimbangan cairan dan elektrolit




Mencubit tekanan selang dapat mencegah udara masuk lambung dan menyebabkan kembung



Air membersihkan selang dan kecepatan aliran diatur dengan meninggikan/menurunkan spuit



Mencegah udara masuk selang








Mencegah sumbatan selang makan



Mencegah kebocoran


Mencegah pertumbuhan bakteri


Mencegah Aspirasi


Mengurangi resiko transmisi mikroorganisme





Mengevaluasi efek aspirasi pada saluran pencernaan dan efek terapi dan pemberian makan

Dapat mengindikasikan intoleransi pemberian makanan

7.      Evaluasi
a.       Ealuasi respon pasien setelah dan selama tindakan dilakukan
b.      Evaluasi adanya mual, muntah, diare, dan distensi lambung
c.       Pantau adanya aspirasi, bising usus dan distensi lambung

8.     

No comments:

Post a Comment

Cegah Pneumonia dengan Edukasi Keluarga

  Oleh: Dwi Anggraini      Setiap anak adalah buah cinta dan harapan bagi orangtuanya. Kehadirannya tidak hanya pertanda keberkahan, tapi ...